Tradisi Slametan jadah pasar werno 7 tanpo ninggal gedang & Bubur abang putih 5 pincuk

  • Jan 13, 2023
  • Hari Mukti Purwo Bakti Wibowo
  • BERITA, LINGKUNGAN, SENI DAN KEBUDAYAAN, KEGIATAN

Kekayaan Indonesia tidak hanya dari sumber daya alam, keberagaman suku, agama, dan pulau, tetapi juga adat istiadat, budaya, dan peribahasanya. 

Deso mowo coro negoro mowo toto
Arti peribahasa itu adalah desa punya adat / kebiasan dan tradisi sendiri, sedangkan negara punya hukum sendiri. 

Seperti halnya Desa Bolo, mempunyai berbagai tradisi, khususnya pada siang hari ini selepas sholat jum'at. 

Pemerintah Desa Bolo bersama warganya melaksanakan tradisi slametan yaitu Slametan Jadah pasar werno 7 tanpo ninggal gedang & bubur abang putih 5 pincuk ( selamatan jajanan pasar 7 buah beserta pisang dan bubur merah putih 5 wadah yg terbuat dari daun pisang ). 
Tradisi Slametan ini bertujuan berdo'a bersama meminta kepada Allah  SWT agar selalu diberikan keselamatan , terhindar dari musibah marabahaya dan juga terhindar dari bencana, sebelum berdo'a para warga membaca tahlil untuk arwah sesepuh Desa Bolo, yakni Mbah Bolo Kakung, Mbah Bolo Putri dan Mbah Gendring juga seluruh ahli kubur warga Desa Bolo.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at setelah sholat jum'at selesai di Halaman SD Negeri Bolo Demak, dan di hadiri oleh Kepala Desa Bolo Bapak H. Wiknyo Utomo beserta Perangkatnya, Tokoh Agama , Tokoh Masyarakat dan Sebagian besar Warga Desa Bolo.